Andaikata di Zaman Dulu Bisa Begitu
Hidup di tahun 2015 apa-apanya serba enak. Seenggaknya dalam bidang teknologi informasi.
Sebagai manusia yang lahir di kala Pak Soeharto masih nyaman duduk di kursi kepresidenan, kadang aku merasa iri,
"Kenapa ya teknologi informasi yang seperti sekarang ini nggak ada di zamanku muda dulu?"
Lihat saja, anak-anak SD, SMP, dan SMA sekarang sudah umum megang smartphone. Jadinya kan mereka dimudahkan kalau mau belajar ngoding bikin aplikasi smartphone. Di zamanku sekolah dulu, handphone masih candybar monokrom. Kalau belajar ngoding tujuannya pasti buat bikin aplikasi berbasis desktop. Zaman dulu itu internet kan nggak seperti sekarang. Koneksi masih pakai modem dial-up yang bikin tagihan telepon rumah membengkak.
Imbasnya, para tukang koding yang menghabiskan masa mudanya bercakap-cakap pakai bahasa PASCAL dan BASIC, sekarang mau nggak mau harus belajar ngoding dengan bahasa baru yang mendukung tren teknologi informasi terkini, macamnya smartphone.
Nggak hanya itu juga sih. Kalau dulu misalnya ngoding web hanya sebatas HTML. Sekarang bisa HTML saja sudah nggak cukup. Harus menguasai bahasa pendukung lain semisal PHP, SQL, CSS, Java, dan lain-lain. Itu belum termasuk menguasi para "turunan" dari bahasa-bahasa tersebut. Semisal di PHP ada framework Zend, Laravel, CodeIgniter, dll. SQL ada MySQL, PostgreSQL, MongoDB, dll.
Perkembangan teknologi informasi mengakibatkan terjadinya berbagai macam pembaruan yang sifatnya sangat dinamis. Karena itu yang sudah tercebur basah bergelut di bidang teknologi informasi mau-nggak-mau harus selalu belajar dan bahan pelajarannya seakan makin bertambah banyak dari masa ke masa. Kalau pengetahuannya nggak berkembang, bisa-bisa nanti tersisih karen tidak bisa beradaptasi.